Away In The Silence | Chapter 5 – The Fifth Of Harmony

Seo Joon melangkahkan kakinya dengan ringan, pagi ini ia semangat berkeliling Disneyland Tokyo. Sepertinya adrenalin-nya tengah meningkat pesat dan ia ingin mengeluarkannya. Beberapa meter di belakang Seo Joon tampak Ji Won yang berjalan dengan berat hati, ia benar-benar ingin melupakan kejadian memalukan semalam.

“Hya, Woonie! Apa kita sedang bermain film detektif?”

Ji Won terperanjat, “A.. ani. Wae?” jawabnya dengan mata yang tidak fokus, mengalihkan pandangan dari Seo Joon.

Seo Joon melangkahkan kakinya berbalik menuju Ji Won, membuka telapak tangannya menunggu tangan Ji Won untuk diraih. “Ayo, mulai hari ini kita berkencan. Kajja!”

Mwo? Date?”

Seo Joon mengerutkan keningnya, mendekati wajah Ji Won hingga hidung jarak hidung mereka menyisakan 2 cm. “Apa kau tidak ingat perkataanmu semalam? Apa kau masih mabuk?”

Ji Won terperangah dan menjauh dari pandangan intimidasi seorang Park Seo Joon, “Ani.. ani.. ani..”  jawabnya dengan wajah memerah.

Seo Joon tersenyum melihat tingkah Ji Won yang sedang gugup, begitu menggemaskan. “Kim Ji Won-ssi, aku menyukaimu.”

Jantung Ji Won berhenti berdegup beberapa detik, Mw.. mwo? Hik!”

Cegukan disaat menyatakan perasaannya?

Seo Joon semakin tertawa senang begitu melihat tingkah super menggemaskan dari Ji Won, dia lalu memeluk gadis yang tengah menutup mulutnya untuk menghentikan suara cegukan.

“Kau terkejut? Apa itu berarti kau juga menyukaiku?”

Ji Won mencoba menahan nafas untuk meredakan debaran jantung dan cegukannya, tapi sepertinya percuma karena debaran jantungnya tidak berkurang. Seo Joon masih tersenyum, memeluk Ji Won dengan erat enggan melepaskannya. Ia masih ingin terus mendekapnya, menghirup aroma parfum yang membuatnya selalu ingat dengan Kim Ji Won.

“Parfum apa yang kau pakai?” Tanyanya masih belum melepaskan pelukan.

“L’eau.. hik… D’issey.”

So fresh, i love it. Kalau yang kau pakai saat pesta?”

Ji Won mencoba mengingat koleksi parfum miliknya, “Ooh, itu… hik… Lady Million.”

“Sangat kau sekali, aku semakin menyukainya.”

Ji Won tertawa, membiarkan Seo Joon terus memeluknya. Karena ia juga selalu menyukainya, “Apa kau akan membuka toko parfum?”

“Bersamamu?”

“Kenapa harus bersamaku?”

“Karena itu kau.”

Ji Won tersenyum, perlahan ia mengangkat tangannya untuk membalas pelukan pria yang kini… haruskah ia memanggilnya dengan kekasih?

Oppa… lepaskan. Ini tempat umum..” pinta Ji Won merasa kini mereka diperhatikan oleh orang-orang sekeliling.

“Lima menit lagi, setelah itu kita akan bermain sepuasnya.”

Keduanya saling melemparkan senyum begitu selesai berpelukan, saling berpegangan tangan mereka kompak mengunjungi wahana Adventure Land. Mulai dari Western River Railroad sampai Jungle Cruise, tidak bosan untuk mereka coba. Sesekali Seo Joon masih sempat menggoda Ji Won dengan boneka Stich, lantaran gadis itu memang menyukai Animasi Disney.

“Jadi kau menyukai Stich karena dia biru?” Tanya Seo Joon ketika Ji Won memberitahu alasan ia menyukai Stich.

“Sebagian iya, sebagiannya lagi karena dulu aku merasa seperti Stich.”

Seo Joon tersenyum, merangkul kembali kekasihnya. “Kalau begitu, Lilo akan selalu menghiburmu. Aloha.”

Setelah menghabiskan waktu selama 1 jam di Adventure Land, mereka beralih ke Western Land. Memasuki Westernland Shootin Gallery, Seo Joon menantang Ji Won untuk menembak.

“Apa taruhannya?” Tanya Ji Won yang sudah siap dengan senapannya, mengecek isinya lalu siap membidik semua benda yang berada dihadapannya.

“Aku akan menggantikan shift malammu untuk 1 hari jika kau berhasil mendapatkan Golden Sherrif Donald, eotte?”

Ji Won melihat kearah sekitar, “Ok, deal with it.”

Seo Joon tersenyum bangga, karena ia yakin Ji Won tidak mungkin mendapatkannya. Gadis ini selalu kalah dalam bermain game apapun, jadi ia merasa akan menang kali ini dan memikirkan hal apa yang akan ia pinta dari Ji Won.

Tapi, kali ini sepertinya ia kalah.

Tangan Ji Won dengan cekatan memegang senapan, matanya menatap tajam benda yang berada dihadapannya. Ia melihat beberapa clue yang menunjukan jika ada benda-benda yang akan mendapatkan Golden Sherrif dan ia ingin memilikinya.

DOR. DOR. DOR.

Dengan wajah santai Ji Won meletakkan kembali senjatanya, mengambil kartu yang keluar dari balik meja counter. Ji Won tersenyum penuh kemenangan, “Tadaaa, selamat untukku.”

Seo Joon menatap tidak percaya, “Hya, bagaimana bisa?”

“Karena aku jenius? So… gantikan shiftku sepulang dari sini ya, Seo Joon Oppa.”

“Woonie-ah apa kau tidak kasihan kepadaku?”

Ji Won melangkahkan kakinya kembali menuju Big Thunder Montain, jika saat ini ia tengah bersama Ji Yeong Eonni mungkin kakaknya itu sedang sibuk berbicara dengan makhluk lain. Memikirkannya membuatnya merinding, ia bersyukur tidak memiliki kemampuan seperti eonni-nya. Memikirkan Ji Yeong ia jadi ingat jika mereka belum bertemu dalam minggu ini, bagaimana keadaannya kandungannya?

“Woonie, kau tidak lapar?” Seo Joon bertanya sambil mengusap perutnya, mata Ji Won melihat sekeliling.

Ani, aku hanya haus.” Jawab Ji Won sambil mengeluarkan ponselnya, hendak menghubungi kakak kesayangannya.

Seo Joon mengangguk lalu menarik Ji Won untuk mengikutinya, membiarkan Ji Won menelfon kakak-kakaknya.

“Eonni annyeong!” Sapa Ji Won semangat.

“Ji Wonnie, annyeong! bagaimana kabarmu? Hya… kenapa ramai sekali? Kau sedang dimana?”

Ji Won tertawa, “Aku sedang di Disneyland Tokyo.”

“Tokyo? Jinja? Hya, eonni mu ini sedang Ritz Carlton Tokyo.”

“Hoa, jinja? Aah, sejak kapan?”

“Tadi pagi, menemani Hae Jin yang ingin tanda tangan kerjasama dengan kontraktor disini. Kau sudah lama? Bagaimana jika aku kesana? Mana Seo Joon?”

Ji Won kembali teredak, “Hya eonni, berhenti melihat masa depanku. Aish jinja.”

Ji Yeong tertawa diseberang sana, “Sulit sayang, aah.. Hae Jin sudah datang. Kami akan menyusulmu kesana, kita akan double date!”

EONNNNIIIII!!!” Teriaknya kesal karena kakaknya kini akan semakin gencar menggodanya.

“Hya, wae? Bagaimana Yeonggie?” Tanya Seo Joon begitu menghampirinya dan memberikannya jus.

“Ck, mereka akan bergabung kesini.” Jawab Ji Won masih terasa kesal.

Seo Joon kembali tersenyum, ia memberikan topi yang dipakainya ke Ji Won. Memasangkan topi hitamnya karena siang ini mulai begitu terik, dan ia tahu jika Ji Won memiliki kulit yang sensitive dibawah terik matahari langsung.

“Bukankah itu bagus? Memangnya kau tidak merindukannya?”

“Justru karena aku rindu, aku menelfonnya.”

Seo Joon tersenyum, mengusap gemas kepala Ji Won. Jja, makanlah. Setidaknya kau kali ini bisa lebih santai menghadapi adrenalin Yeonggie.”

“Kenapa lebih santai? Yeonggie pasti akan menarikku kesana kemari untuk menaiki wahana… chakkaman, kau benar. Bukankah wahana ekstrim tidak bisa ia naiki?”

Seo Joon mengangguk sambil menelan makanannya, “Yup, karena kakakmu tengah hamil maka dipastikan beberapa wahana ekstrim disini akan terlewati.”

Ji Won tersenyum dan keduanya kembali melanjutkan aktivitas bermain menuju wahana Splash Mountain. Menikmati alur kereta cepat sambil diselingi dengan beberapa semprotan air dan pemandangan yang bagus. Sepuluh menit kemudian mereka berdua jalan dengan wajah menyesal, lupa membawa pakaian ganti ketika naik wahana air. Biasanya Ji Yeon tidak pernah melewatkan hal apapun, karena memikirkan kejadian semalam paginya ia lupa membawa pakaian ganti.

“Kau mau beli T-shirt itu?” Tanya Seo Joon tidak yakin pada t-shirt bertuliskan semua wahana di Disneyland.

Ji Won melihat t-shirt berwarna ungu itu, “Tidak adakah warna lain?”

“Kurasa ada, ayo kita cari.”

Keduanya memasuki toko tersebut, menanyakan kepada pelayan beberapa kaos souvenir. Setelah bernegosiasi dengan cukup lama akhirnya keduanya mengambil kaos hitam bertuliskan semua wahana Disneyland dengan membentuk gambar Mickey Mouse. Icon central dari Disney Land, yang sudah melegenda.

Seo Joon tersenyum lebar, wajahnya semakin tampan dalam pakaian hitam dan kacamata hitam mampu membuatnya terlihat seperti selebritis, bukan seorang dokter ahli neurologi. Serupa dengan Seo Joon, Ji Won justru terlihat lebih mempesona dengan pakaian hitam. Beberapa pria disana bahkan terus melihat Ji Won, membuat Seo Joon harus terus menggenggam tangan Ji Won. Haruskah ia beli cincin untuk menandakan jika gadis disampingnya ini sudah menjadi miliknya?

 

*#*#*#*

Tes Tes Tes
Tadaaa… chapter 5 release juga XD
sedikit cerita.. awalnya ga ada niat buat bikin SeoWon couple backpakeran ke Jepang, tapi berhubung sya lagi berusaha menabung buat backpakeran kesana walhasil tertulis di SeoWon couple XD
yang disuka dari jepang…. gue pengen takoyakiiiiii T^T
so, enjoy the story.
Thank You for Coming, Reading, Like and Comment :*
with love,
-Sakura Kinomoto-

Leave a comment